Air Terjun
Cidolog
Curug Caweni
Explore Sukabumi
Fotografi
Genpi Sukabumi
Kabupaten Sukabumi
Legenda Sukabumi
Pariwisata
Curug Caweni Sukabumi - Antara Keindahan Alam dan Legenda di Sukabumi ( Cidolog )
Curug Caweni ? curug apa itu ? itu adalah nama curug yang berada di Kampung Cilutung Desa Cilutung kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi Berjarak 70 KM ke arah selatan dari kota sukabumi menggunakan jalur Nyalindung. Curug ini merupakan aliran sungai yang mengalir melalui kecamatan cidolog
Pada saat musim kemarau debit air sangat kecil sehingga bisa dengan leluasa saya melakukan eksplorasi sampai ke bawah curug.
Ada hal Menarik dari curug Caweni saat ini :
1. Pembangunan Sarana & Prasarana
Spot selfie-able berupa jembatan dari bambu menghubungkan batu dan lokasi nya tepat di depan curug
Pembangunan fasilitas meliputi, Gazibu, Tangga Beton dan Toliet, sehingga menghasilkan tempat yang sangat nyaman untuk di kunjungi, sampai hari (3/05/2019) ini belum ada informasi mengenai tiket masuk, hanya saja saya membayar 5 Ribu rupiah untuk parkir motor.
Akses menuju lokasi curug dan Gazibu, tidak harus menggunakan jalur yang membahayakan, karena sudah di sediakan/bangun tangga tembok dan pegangan.
2. Pola Air Terjun
Untuk pola ari terjun, terbagi menjadi 3 aliran air terjun, yang pertama sebelah kiri, sebelah tengan, pas dengan arca perempuan menangis dan sebelah kanan. Pada saat musim kemarau hanya sebelah kiri dan kanan saja yang teraliri air terjun, dengan dasar air terjung yang memiliki kedalam yang cukup dalam, sehingga dihimbau agar tidak mandi disana.
3. Legenda Masyarakat
Memiliki beberapa versi saya pun suka sekali mendengarkan legenda turun temurun yang di kisahkan oleh teman - teman saya asli daerah tersebut apa sih legenda nya ?
Ketika melihat foto di atas ada keunikan tersendiri, betul ada batu yang tersusun lebih kurang 7 M, konon katanya ini merupakan arca / patung cawene, jadi gini loh kisah lengkap nya :
Sebelumnya kawasan ini juga sempat di manfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air, tetapi dihentinkan karena petugas setempat yang bekerja meninggal dengan hal - hal yang janggal ( Menurut penuturan Masyarakat ).
Curug Caweni atau Cawene dalam bahasa sunda berarti "Randa Bengsrat" atau janda yang ditinggalkan meninggal oleh suami nya sebelum di sentuh, dan menembuskan rekor menikah sebanyak 99 Kali, sampai pada suatu hari sang putri memutuskan untuk berkelana menyusuri sebuah sungai tanpa ujung, karena tidak kuat dengan tekanan dari masyarakat sekitar mengenai hidup nya.
Dibawalah bersma nya sebuah kasur, Anjing Peliharaan dan seekor bebek. Pada saat perjalana putri beristirahat dan menggelar kasur nya dan ditinggalkan begitu saja, dan kemudian Konon tempat tersebut di namai leuwi kasur, menurut warga leuwi ini memang sangat dalam, sehingga pada suatu waktu ada yang memancing ikan, dan orang tersebut terbawa ke dalam leuwi, dengan ikan yang sangat besar dan leuwi yang sangat dalam. Kemudian next step setelah beberapa langkah atau waktu, sang anjing memutuskan tidak ikut, sehingga ada curug kecil yang di namai curug anjing, karena memang bentuk nya seperti anjing yang sedang jongkok, kemudian tinggalah dia bersama bebek ( meri ) melanjutkan perjalanan. Tapi sang bebek pun malas untuk melanjutkan perjalanan terlena bermain / berenang di sebuah leuwi, kemdian diberi nama leuwi meri.
Setelah semua teman -teman nya tidak ada akhirnya sang putri menemukan sebuah curug yang sangat besar, disini dia berusaha menaiki curug tersebut, usaha nya selalu gagal karena curug yang curam, licin dan air yang deras. Tiba - tiba muncul pangeran yang bernama boros kaso dari golongan menak, tumbuhlah benih - benih cinta diantara kedua orang ini, pangeran boros kaso bisa menikah dengan sang putri, dengan satu syarat menunggu sang putri berhasil menaiki air terjun. Dalam keputusasaan nya sang putri akhir nya menunggu air bah/banjir yang tidak kunjung datang, tetapi dia yakin bahwa akan muncul banjir yang sangat besar. Waktu pun kian berlalu akhir nya debu - debu mulai mengenai badan nya sehingga lama - kelamaan berubah menjadi Arca/Patung .
Begitulah yang di ungkap kan oleh saudara saya yang berasal dari daerah cidolog.
Saya melihat sebagai orang yang berkunjung akan memberikan opini mengenai fakta - fakta yang ada di sana dan mengenai legenda ini. sampai hari ini 3/06/2019 pembangunan kawasan masih dalam tahap proses, tetapi untuk pembangunan jalan - jalan / tangga tembok dan gazibu beserta toilet akan segera di selesaikan dan lahan parkir pun sedang di benahi semoga bulan depan, kawasan selatan tengah sukabumi ini memiliki tempat wisata yang enak, gampang nyaman dan bagus untuk melepas lelah, tanpa tidak terlalu merusak kawasan.
Untuk legenda saya percaya tidak percaya sih, oke fix kalau ada yang mempercayainya tapi saya akan membahas dari sisi imliah saja, mungkin saja batu - batu tersebut tercipta dari jutaan tahun yang lalu, sampai saat ini belum ada yang meneliti mengenai batuan yang unik disini, selain batu yang setinggi 7 m tersebut, sebelah nya ada sebuah batu seperti di cetak telapak tangan yang menurut saya sangat menari bagi para arkeologis untuk mengunjungi dan meneliti tempat ini.
baru tahu nih ...
ReplyDeletekuy main
Delete